MAKASSARCHANNEL, MALANG – Dosen Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Muhammad Nawir ST MT berhasil meraih gelar Doktor di Program Pascasarjana (PPs) Universitas Brawijaya, Malang, Senin (9/1/2023).
Muhammad Nawir berhasil mempertahankan disertasinya berjudul Kebijakan Pengelolaan Batubara Pembangkit Berdasarkan Emisi CO2 (Kasus PLTU Jeneponto Sistem Sulawesi Selatan) saat ujian di Gedung A lantai 3 Sekolah PPs Universitas Brawijaya.
Tim pengujinya adalah, Direktur PPs Universitas Brawijaya Prof Dr Moh Khusaini SE MSi MA, Promotor Prof Dr Ir Henny Pramoedyo MS, Co Promotor 1 Dr Bagyo Yanuwiadi, Co Promotor 2 Ir Syarifuddin Nojeng MSc PhD, dan Ketua Prodi Program Doktor Ilmu Lingkungan PPs Universitas Brawijaya Prof Dr Gatot Ciptadi DESS IPU.
Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid tersebut, dihadiri Dekan FT UMI Dr Ir H Mukhtar Thahir Syarkawi MT ATU, Wakil Dekan I FT UMI Dr Ir H Arif Jaya MT, Ketua Prodi Teknik Elektro FT UMI Ir Andi Syarifuddin ST MT, dan dosen serta staf Prodi Teknik Elektro UMI.
Berita Terkait :
Mahasiswa UMI Makassar Gelar Elektro National Fair 2022
Dalam paparannya, Muhammad Nawir mengungkapkan, tingginya pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat secara umum, mendorong pemerintah berupaya menambah kapasitas pembangkit listrik melalui program FTP1, FTP2 serta percepatan pembangkit 35.000 MW dengan bauran energi pembangkit, 52 persen batubara, 24 persen gas, 11,7 persen BBM, 6,4 persen air, 4,4 persen panas bumi, dan 0,4 persen energi lainnya.
Besarnya porsi pembangkit berbahan bakar fosil utamanya batubara, menjadikannya sebagai kontributor terhadap pencemar udara berupa karbondioksida (CO2) yang merupakan salah satu gas rumah kaca dan diyakini memberi andil paling besar terhadap peningkatan rata-rata suhu bumi.
Berbagai upaya telah dan akan dilakukan terkait dengan aksi mitigasi serta adaptasi perubahan iklim dihampir semua negara di dunia, terkait penyediaan dan pemanfaatan energi listrik cukup yang berkualitas, wajar serta ramah lingkungan.