MAKASSARCHANNEL, MAKASSAR – Memeriahkan Hari Puisi Indonesia (HPI), Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Sulawesi Selatan bersama Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) menggelar Konser Puisi Tak Pernah Mati, Selasa (26/7/2022).
Kegiatan yang berlangsung di Kampung Seni KPJ Jl Sultan Hasanuddin Makassar ini sekaligus memperingati 16 tahun perjalanan KPJ. Acara diawali permainan rampak gendang yang apik, dilanjutkan sambutan selamat datang Ketua KPJ Makassar, Erwin Jordan.
Ulang tahun KPJ bertema Rumah Kita ini diisi Pekan Kreativitas Art & Culture. Tak hanya musik dan lagu, ditampilkan juga tarian dan pameran UMKM, serta kolaborasi KPJ dan Satupena Sulawesi Selatan.
Kolaborasi itu untuk memperingati HPI yang ke-10, sekaligus peringatan 100 tahun Chairil Anwar, yang merupakan pelopor Angkatan ’45. Peringatan HPI ini dipandu oleh Rosita Desriani, menyuguhkan talkshow Kawan Kawin Puisi dan Lagu, parade pembacaan puisi, musikalisasi puisi, serta jam sessions musisi dan penyair.
Obrolan santai sebagai bentuk apresiasi kepada Chairil Anwar itu dibawakan oleh Rusdin Tompo, Koordinator Satupena Sulawesi Selatan, bersama penyair Maysir Yulanwar dan sastrawan, Yudhistira Sukatanya.
Berita Terkait :
Ini Pengurus Satupena Sulawesi Selatan
Ada tiga poin yang jadi materi bahasan dalam diskusi ringan tersebut. Yakni puisi dan kepeloporan Chairil Anwar, puisi yang dimusikalisasi, serta lirik lagu yang puitis.
Para pembicara mengakui puisi-puisi penyair kelahiran Medan, 26 Juli 1922 itu, punya diksi yang tidak lazim pada masanya. Itu, karena Chairil Anwar punya bahan bacaan yang bagus dan pergaulan luas, yang ikut mempengaruhi karya-karyanya.
Selain puisi bertema perjuangan, karena ia hidup di masa revolusi, Chairil Anwar juga punya puisi-puisi bertema kemanusian dan eksistensinya sebagai manusia. Puisi-puisi misteri seputar perempuan yang disukainya juga dibahas oleh pembicara.