MAKASSARCHANNEL, JAKARTA – Dompet Dhuafa tetap mengusung Tebar Hewan Kurban yang direncanakan terdistribusi hingga ke pelosok negeri di 34 provinsi dan memastikan hewan kurban bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku.
Terkait kesehatan hewan kurban, khususnya Penyakit Mulut dan Kuku, Dompet Dhuafa menggelar Talkshow, Selasa (31/5/2022), menghadirkan sejumlah pembicara. Salah satunya, Pria Sembada, Dosen Institut Pertanian Bogor.
Dalam paparannya, Pria Sembada mengatakan, “Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan bukan hal baru di Indonesia. Per (23/5) sudah 15 provinsi terkena PMK ini.”
Kasus PMK yang ditularkan ke manusia menurut Pria Sembada, sangat jarang. Bahkan, tidak ada. Namun, yang menjadi kekhawatiran adalah manusia sebagai faktor yang nyatanya membantu mempercepat penyebaran terhadap hewan ternak lainnya. Karena dampaknya yang bisa mempengaruhi ekonomi secara langsung dan tidak langsung.
Ketua Program Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa, Dian Mulyadi, mengatakan, untuk pencegahan wabah PMK pada hewan ternak, Dompet Dhuafa melakukan mitigasi bersama mitra pelaksana kurban di lapangan. Salah satunya melalui penyebaran informasi yang akurat kepada peternak terkait identifikasi dan pencegahan.
Berita Terkait :
Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan Luncurkan Program Kesehatan Dan Dakwah Di Pangkep
“Kami juga memberikan himbauan selalu agar tetap menjaga selalu kebersihan kandang, hewan, dan memastikan di setiap harinya ada pemberian gizi dan vitamin agar hewan ternak sehat dan terhindar dari penyakit dan virus,” katanya.
Peternak juga melakukan koordinasi dengan Dinas Peternakan maupun dokter hewan setempat untuk dapat melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan yang tepat, sebagai upaya mengurangi pengaruh penyakit mulut dan kuku ini pada kuantitas dan kualitas hewan kurban tahun ini.
“Untuk menjamin kesehatan dan kelayakan hewan kurban kami berkordinasi dengan banyak pihak tentunya. Selain kita memiliki DD Farm di beberapa titik yang tersebar pada 12 provinsi juga kita bekerjasama dengan dinas kesehatan hewan, petugas keamanan setempat, dan dokter-dokter hewan setempat,” kata Dian Mulyadi melalui rilis yang diterima media ini.