MAKASSARCHANNEL, SELAYAR – PLN resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid berkapasitas 1,3 Mega Wattpeak (MWp) di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Selayar.
Pengoperasian salah satu infrastruktur pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sulsel itu, Jumat (15/4/22), ditandai penandatanganan prasasti oleh Bupati Selayar, Muh Basli Ali, dan General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), Awaluddin Hafid, disaksikan Direktur PLN Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, Adi Priyanto secara daring.
PLTS Hybrid milik PLN itu berdiri di atas lahan seluas 1,46 hektare dengan total investasi Rp39,5 miliar.
“Hadirnya PLTS Hybrid Selayar ini diharapkan menjadi trigger bagi kita untuk berinovasi dalam mengembangkan potensi sumber energi terbarukan seperti energi matahari, pembangkit listrik tenaga bayu, geothermal, dan bentuk energi terbarukan lainnya,” terang Adi.
Selain meningkatkan keandalan sistem di Pulau Selayar, PLTS terbesar di Sulsel ini bakal meningkatkan bauran EBT, serta mendukung komitmen Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 dalam mencapai net zero emmission pada tahun 2060.
Berita Terkait :
Di Depan Mahasiswa UCM, GM PLN Sulselbar Ungkap Ini
Awaluddin menjelaskan, PLTS Hybrid Selayar turut memberikan sumbangsih dalam menurunkan emisi karbon sebesar 1.400 ton CO2 per tahun.
“Dengan beroperasinya PLTS di sistem kelistrikan Pulau Selayar, perhitungan kami dapat menghemat biaya operasional sampai dengan Rp16,5 milyar per tahun dan yang utama adalah dapat mengurangi penggunaan energi fosil dan menekan emisi karbon,” ujar Awaluddin.