MAKASSARCHANNEL.COM – Menjelang tutup tahun 2021, Pemerintah Kota Makassar masih sisakan anggaran sebesar Rp1,4 triliun.
Data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar, Jumat (17/12/2021), menyebutkan, hanya 32 perangkat daerah dengan realisasi keuangan kategori tinggi. Sementara 30 OPD lainnya kategori rendah.
Plt Kepala Bappeda Makassar, Helmi Budiman mengatakan, “Realisasi keuangan tinggi adalah OPD yang belanjanya 76 hingga 100 persen. Sementara kategori rendah itu serapannya di bawah 75 persen.”
“Secara keseluruhan, realisasi anggaran masih rendah, yakni 64 persen. Kalau melihat monitaring dan hasil evaluasi OPD, di angka 64 persen. Posisinya Posisinya memang seperti itu karena banyak refocusing dan realokasi, kita fokus pada covid,” katanya.
Sisa anggaran Rp1,4 triliun tersebut, lanjut Helmi, masih bisa dimaksimalkan, karena masih ada program yang sedang dan akan berjalan hingga akhir tahun. Sisa lebih penggunaan angaran (Silpa) diprediksi sekira Rp700 hingga Rp800 miliar.
“Hasil hitung-hitungan kita, angka Silpa berada di kisaran Rp 766 miliar,” jelas Helmi.
Berita Terkait :
Pemkot Makassar Akan Tuntaskan GOR Sudiang
Sebagai informasi, OPD dengan serapan tertinggi adalah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 98,36 persen, Dinas Dukcapil 95,49 persen, dan Dinas Kearsipan 93,42 persen.
Sementara OPD dengan terealisasi terendah yakni Dinas Pekerjaan Umum yanga 29,04 persen, Bagian Tata Pemerintahan 33,24 persen, dan Dinas Perdagangan 35,51 persen.
Helmi berharap serapan APBD bisa maksimal dilakukan tahun depan seiring dengan menurunnya angka Covid-19.
“Tentunya, tahun depan kita harapkan kondisi sudah normal seperti tahun-tahun sebelumnya. Dan memang itu sudah tergambar di APBD Tahun 2022,” katanya.
Tahun depan, Pemkot Makassar mendorong belanja modal bisa di atas Rp1 triliun. Jika itu bisa direalisasikan, maka akan menjadi sejarah APBD Kota Makassar yang dialokasikan untuk belanja modal di atas angka Rp1 triliun.
“Lebih tepatnya, alokasi anggaran yang akan digunakan untuk belanja modal direncanakan sebesar Rp1,4 triliun. Ini penanda Makassar sudah siap dalam fase pemulihan ekonomi,” urainya. (mun)