Dalam rangka membangkitkan kembali sektor ekonomi pascapandemi Covid-19, Pemerintah Inggris memberi subsidi kepada warganya yang makan di restoran. (AP/John Minchillo)
MAKASSARCHANNEL.COM – Pemerintah Inggris memanjakan warganya yang pergi ke restoran makan dengan cara memberikan subsidi. Itu dilakukan untuk membangkitkan kembali sektor ekonomi yang hancur akibat pandemi Covid-19.
Hanya saja, insentif itu cuma berlaku pada hari tertentu. Yakni, setiap Senin-Rabu selama bulan Agustus. Melalui program tersebut, pemerintah memberikan kontribusi sebesar 50 persen dari biaya makan di restoran atau hingga 10 euro (sekitar Rp175 ribu) per orang.
Pemerintah Inggris menetapkan dana sebesar 500 juta euro khusus untuk skema Eat Out to Help Out itu sebagai upaya membantu sektor perhotelan dan kuliner yang sedang berjuang bangkit kembali setelah anjlok selama masa karantina untuk menekan penularan Covid-19.
Para analis dari Centre for Economics and Business Research (CEBR) menyebut program insentif tersebut berhasil meningkatkan jumlah kunjungan restoran di tengah pandemi.
“Dalam dua pekan pertama bulan Agustus, jumlah orang yang makan di luar melonjak hingga 26,9 persen,” tulis CEBR, seperti dilansir AFP.
Berita Terkait :
Ditengarai Gelapkan Dana Corona, Polisi Gerebek Rumah Gubernur Rio de Janeiro
CEBR juga mencatat, skema yang dicetuskan oleh Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak ini akan membantu kehidupan masyarakat di Inggris pelan-pelan kembali normal.
“Cara tersebut mendorong orang untuk mulai kembali menggunakan restoran dan kafe sebagai area bersosialisasi. Hal itu dapat memberikan manfaat yang luas untuk perekonomian Inggris,” ujar ekonom CEBR, Nina Skero.
Kendati demikian, di sisi lain, skema tersebut justru membuat kunjungan restoran mendadak anjlok pada hari lain selain yang telah ditetapkan. Jumlah kunjungan ke restoran turun 21,3 persen pada Kamis hingga Minggu.
Perekonomian Inggris menyusut hingga seperlimanya sepanjang April 2020 akibat kebijakan karantina untuk meredam infeksiv virus corona.
Ketika virus corona masuk Inggris, 22 ribu lebih pekerja restoran telah dipangkas. Dua kali lebih banyak dari 2019 secara keseluruhan. Sebanyak 1.467 restoran tutup. (bas)