MAKASSARCHANNEL, JAKARTA – Pemegang saham PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) sudah merestui PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengakuisisi 40 persen saham perusahaan jalan tol tersebut senilai Rp4,38 triliun.
Jalan Tol MBZ merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia dan menjadi jalan tol bertingkat (double decker motorway) yang pertama di Indonesia karena dibangun di atas ruas tol Jakarta-Cikampek.
Akuisisi akan dilakukan oleh entitas entitas anak usaha META, yakni PT Marga Utama Nusantara (MUN). Sementara itu, JCC merupakan anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang mengelola ruas tol Jakarta-Cikampek Elevated Jalan Tol Layang Mohamed Bin Zayed (Jalan Tol MBZ).
Direktur Utama Nusantara Infrastructure, Ramdani Basri mengatakan, aksi korporasi ini merupakan salah satu strategi bisnis untuk memperkuat portfolio perseroan di sektor jalan tol.
“Langkah ini tentunya juga sejalan dengan program pemerintah untuk mendorong pertumbuhan infrastruktur wilayah yang berkelanjutan,” kata Ramdani dalam keterangan resmi, Jumat (7/10).
Berita Terkait :
Pemerintahan Jokowi Tinggalkan Tiga Trauma Infrastruktur
Ramdani mengatakan, “Kami menilai Jalan Tol MBZ merupakan proyek strategis dengan prospek lalu lintas yang padat, sehingga sesuai dengan target investasi perseroan dan diharapkan dapat berkontribusi positif bagi kinerja keuangan di masa mendatang.”
Pada kuartal IV 2022, lanjut Ramdani, perseroan akan terus melanjutkan sejumlah proyek, salah satunya pembangunan jalan akses tol dari arau ke Makassar New Port (MNP) sepanjang kurang lebih 2,2 kilometer yang menghubungkan Pelabuhan Lama serta Bandara Sultan Hasanudin ke MNP.
Sebelumnya, perusahaan milik Grup Salim sudah mengakuisisi 40 persen saham konsesi jalan tol PT JCC dari Jasa Marga. Nilai transaksi mencapai Rp4,03 triliun. JJC telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli sebanyak 2,26 juta saham dengan MUN pada 30 Juni 2022.
Sebagai informasi, mayoritas saham META kini dimiliki oleh Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC) yang merupakan anak usaha Metro Pacific Investment Corp (MPIC). Sementara itu, MPIC terafiliasi dengan First Pacific Company Limited, perusahaan asal Hong Kong yang 44 persen sahamnya dimiliki oleh Anthoni Salim. (bas)