Perbincangan akrab penuh kekeluargaan terhenti ketika kumandang adzan magrib mengalun dari menara Masjid Agung Takalar. Di detik yang sama, gerimis berlalu seiring dengan itu saya pun pamit. Namun sebelum beranjak, saya selipkan sebuah pertanyaan.
Apakah dengan modal ini sudah cukup untuk bisa berbuat banyak di parlamen mengingat banyak agenda di parlemen nanti ? Dengan senyum khasnya, pria kelahiran Soppeng 1985 ini, mengatakan, “Sebagai tenaga ahli di DPR RI sejak tahun 2010 hingga sekarang, maka saya cukup memahami agenda keparlamenan. “
Baca Juga :
Bawaslu Telisik Dugaan Pelanggaran Caleg PSI Bulukumba
Dalam perjalanan pulang, hatiku mengatakan, andai saja sebagian anak muda daerah ini cara berpikirnya seperti Edy Supriyadi, niscaya Sulawesi Selatan akan jauh lebih maju daerah lain.
Bukan Pepesan
Hasil nguping di Pasar Sentral Takalar jelang senja itu, saya konfirmasi melalui telepon hari Selasa(12/3/2019) ke salah satu tokoh pemuda Takalar, Hairuddin Nyau.
“Soal kepedulian Bang Edo terhadap petani dan nelayan di Takalar dalam hal mengawal bantuan bukan ceritera pepesan kosong, melainkan benar adanya karena ada fakta,” tandas Nyau.