Formatur Komunitas Musisi Gereja Temui PGIW Sulselbara

MAKASSARCHANNEL, MAKASSAR – Tim formatur pembentukan Komunitas Musisi Gereja (KMG) melakukan audiensi dengan pengurus Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara (Sulselbara).

Audiensi yang berlangsung, Selasa (25/7/2023) itu, dipimpin Pdt Muhammad Ramli. Pengurus GPIW Sulselbara diwakili oleh Sekretaris Umum (Sekum) Pdt Yohanis Metris, M.Th.

Hadir pula Nunu Ansa dan anggota formatur KMG yakni Yohan Tinungki, S.Mus,

M.Mus (GPIB Immanuel), Adrian Mamusung (GPIB Pammase), Patanggu (Gereja POUK Jemaat Kanaan), Yopie Bolly (Gereja POUK Jemaat Lahai Roi), Valliand (Gereja Toraja Sudiang), Ida Tandi (GPIB Immanuel) dan James W (GPIB Mangngamaseang).

Kegiatan berlangsung penuh kekeluargaan di Jl Perintis Kemerdekaan No 52 Km.17,5 Makassar, kediaman Nunu Ansa dari Gereja POUK (Persekutuan Oikumene Umat Kristen) Jemaat Lahai Roi.

Mengawali audiensi, Pdt Muhammad Ramli melaporkan inisiasi pembentukan KMGini berawal dari keprihatinan atas belum optimalnya perhatian yang diberikan kepada kalangan musisi gereja.

Dengan terbentuknya wadah yang diharapkan bernaung di bawah PGIW Sulselbara, maka komunitas ini bisa menjadi motor pengembangan kualitas musik dan kemampuan para musisi gereja dalam memberikan pelayanan di gereja-gereja.

Menanggapi laporan dan sejumlah masukan yang dikemukakan peserta audiensi, Sekum PGIW Sulselbara Pdt Yohanis Metris menyampaikan apresiasi ide dan inisiasi yang luar biasa terhadap pembentukan wadah yang menghimpun para musisi gereja dari berbagai gereja di wilayah Sulselbara.

“Wajah gereja adalah ibadah. Dalam ibadah itu bukan hanya pelayanan firman, tetapi banyak hal pendukung lainnya. Sebab dalam ibadah dibutuhkan pula respons manusia terhadap Tuhan. Dan puji-pujian itulah respons manusia kepada Tuhan. Dalam puji-pujian yang diiringi musik inilah bentuk dialog manusia dengan Tuhan,” ungkapnya.

Dia menambahkan, setiap gereja di lingkungan PGIW Sulselbara sudah punya Komisi Liturgi dan Musik. Meski demikian, PGIW Sulselbara tetap ingin persatukan gereja-gereja dalam pelayanan ibadah.

“Nah, dengan hadirnya KMG sebagai wadah pembinaan musik dan paduan suara untuk pelayanan gereja-gereja dalam lingkup PGIW Sulselbara, tentunya ini merupakan hal yang baru. Karenanya PGIW Sulselbara akan menjadikan wadah ini sebagai mitra pelayanan,” katanya melalui rilis yang diterima media ini.

Audiensi yang diwarnai masukan para peserta dan selanjutnya mendengarkan arahan maupun petunjuk dari Sekum PGIW Sulselbara Pdt Yohanis Metris, diakhiri dengan santap siang kemudian melakukan foto bersama. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *