MAKASSARCHANNEL, BULUKUMBA – Dapur Gerakan Dakwah Forum Komunikasi Jamaah Masjid, Forkomas wisata religi ke Bulukumba, Sabtu dan Minggu (25-26 Januari 2025).
Forum Komunikasi Jamaah Masjid itu memanfaatkan wisata religi itu memperkuat silaturahmi.
Forkomas menjadi wadah silaturahim, tempat berdiskusi membangun kemakmuran masjid, membangun persaudaraan umat, dan pemberdayaan remaja Islam yang berbasis kemasjidan.
Ketua Forkomas Syarifuddin Liwang mengatakan, wisata religi dan dakwah di Bulukumba semacam studi banding di masjid yang bagus programnya di Bulukumba.
Di antaranya, Masjid Pejuang Subuh, Masjid Kapal Munzalan Bulukumba, Masjid Phinisi Al Mutahabbun, Masjid ICDT, dan Masjid modern Khairul Ahwan.
Serta Masjid Nurul Hilal Dato Tiro sekaligus berziarah ke makam Dato Tiro, penyebar Islam di Bulukumba.
Visi dan Misi Forkomas
Ustadz Syarli, sapaan akrab Syarifuddin Liwang, mengatakan, wisata religi ini sesuai visi Forkomas menjadi Gerakan Dakwah.
Sebuah gerakan yang mengajak umat Islam meraih kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat yang berbasis masjid.
Dia mengatakan, juga, Forkomas menyelenggarakan pembinaan kepada umat agar menjadi hamba Allah yang menjadikan masjid sebagai pusat peradaban.
Menginspirasi umat agar memaksimalkan tugasnya sebagai khalifatun fil Ardi yang memakmurkan bumi dan mendakwahkan ajaran Islam.
Serta memfasilitasi Masjid agar menyiapkan generasi muda Islam yang agamis, mandiri, takwa, dan Qurani.
Kompak Jalankan Program
Dengan motto Bersatu Memakmurkan Mesjid dan Toleransi dengan Perbedaan, wisata religi Forkomas di Bulukumba, bisa memberi semangat baru lebih kompak menjalankan program.
Termasuk membangun Masjid Forkomas yang multi fungsi dan manfaat kepada umat Islam.
Dalam perjalanan ke Bulukumba, pengurus Forkomas mengisi Tausiyah di Masjid Agung Jeneponto dan makan siang di Rujab Bupati Jeneponto.
Tim Forkomas yang ikut wisata religi dan dakwah ke Bumi Panrita Lopi Bulukumba adalah; Syarifuddin Liwang (Ketua Forkomas).
Muhammad Nasrum (Bendahara), Dr Abdul Muis Said (Pembina), serta dai Sulaiman Arbie, Amirullah Hamma, Sumardin, dan Ammar Mumtaz Musyarli. ***
