Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel Tetap Kreatif Di Masa Covid-19

MAKASSARCHANNEL.COM – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Sulawesi Selatan tetap produktif selama pandemi Covid-19. Virus corona yang merebak di Indonesia, Maret 2020, tidak menurunkan semangat mereka. Bahkan, terus terjaga karena motivasi kepala dinas.

“Kami adaptif dan tetap produktif selama masa pandemi, karena saya selalu menekankan kepada seluruh staf agar tetap kerja, kerja, kerja,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Mohammad Hasan, melalui rilis yang dikirim oleh pustakawan pada DPK Sulsel, Heri Rusmana, kepada media ini, Senin (13/7/2020).

Produktivitas DPK Sulsel, klaimnya, dapat diukur dari kemampuan instansi mengoptimalkan potensi, daya, dan motivasi menjadi produk yang bermanfaat dan berdampak positif. Produktivitas dimaksud berupa kebijakan, program, dan kegiatan menghasilkan produk jasa atau layanan.

Mohammad Hasan menambahkan, di masa adaptasi kebiasaan baru, DPK Sulsel mengadakan berbagai kegiatan. Baik yang berhubungan langsung dengan masyarakat pengguna perpustakaan, maupun kegiatan yang diselenggarakan bersama mitra kerja.

“Mitra kerja kami cukup beragam, seperti penggiat literasi, komunitas perpustakaan lorong, penulis buku, budayawan, seniman, jurnalis, dan mitra lainnya,” jelasnya.

Berita Terkait :
Kadis Perpustakaan Sulsel Mohammad Hasan Bilang Profesi Penulis Perlu Dihargai

Produktivitas itu ditunjukkan melalui sejumlah program yang terus berjalan. Di antaranya pembangunan dan ronovasi sarana dan prasarana di bawah naungan DPK Sulsel, seperti ruang layanan perpustakaan di Gedung Perpustakaan Umum Provinsi di Jl Sultan Alauddin Makassar, renovasi Gedung Layanan Perpustakaan Abdul Rasyid Daeng Lurang, di Jl Kenanga, Kabupaten Gowa.

Termasuk renovasi bekas Rumah Dinas Kepala Dinas Pendidikan Sulsel di Jl Lanto Daeng Pasewang Makassar yang direncanakan bakal dijadikan gedung layanan perpustakaan khusus untuk ibu dan anak.

“Gedung layanan perpustakaan khusus untuk ibu dan anak ini diharapkan menjadi percontohan perpustakaan khusus di Kawasan Indonesia Timur. Bahkan di Indonesia,” kata Mohammad Hasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *