Diguyur Rp 35 Juta Per Bulan, Rujab Bupati Takalar Terlihat Angker

“Tidak benar kalau tamu diterima di kolong Balla Lompoa hanya ditemani segelas air mineral, karena mereka disuguhi kopi dan kue,” ungkap ASN yang tak ingin dikutip identitasnya ini.

“Soal anggaran konsumsi, termasuk sikat gigi, odol, dn sabun mandi di Rujab Bupati kurang lebih Rp 35 juta per bulan. Bukan Rp 100 juta, sebagaimana pembicaraan yang berkembang di luar. Sekalipun informasi yang saya sampaikan ini valid, tetapi coba konfirmasi lagi ke bagian umum kantor bupati,” pintanya.

Baca Juga :
Polda Sulsel Periksa Ratusan ASN Tana Toraja

Terpisah, Ketua Ormas NasDem Takalar, Yusuf Karma, Rabu (9/10/2019), melalui telepon mengaku, sebagai partai pengusung, dia miris mendengar rentetan informasi yang seakan menyudutkan Bupati.

Meskipun demikian, katanya, Nasdem tidak menutup mata dan telinga terhadap keluh-kesah masyarakat tentang sepinya aktivitas di rujab dan bupati yang sangat jarang berada tempat.

“Perlu saya tegaskan, NasDem berada di garda terdepan memperjuangkan kepentingan masyarakat. Untuk itu akan selalu mengingatkan Bupati Syamsari Kitta dan Wakil Bupati Haji Dede,”

Sebelum lelaki yang akrab disapa Om Punna ini mengakhiri percakapan, dia menegaskan, “Sangat wajar bila pandangan masyarakat bahwa rujab terlihat sepi dan angker. Karena kalau bercermin pada kebiasaan bupati-bupati sebelumnya mereka semua menerima tamu dari kalangan manapun di rujab.”

“Dari sudut ini maka pandangan masyarakat benar adanya,” tutup Punna. (Muhammad Said Welikin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *