Desa Je’netallasa Hadirkan Spot Wisata Saung Dan Kolam Ikan

Bahkan, dalam Peraturan Desa Je’netallasa, ditetapkan seluruh masyarakat yang akan melaksanakan pernikahan wajib mengadakan pesta dengan nilai tradisi dan adat Makassar atau Sulawesi Selatan. Itu dilakukan sebagai bentuk pelestarian terhadap budaya lokal masyarakat.

Posisi Desa Je’netallasa ini relatif terjangkau. Jaraknya dari ibu kota kecamatan hanya sejauh kurang lebih 500 meter. Sedangkan dari Sungguminasa, ibu kota Kabupaten Gowa, hanya sekira 2 kilometer. Desa seluas 3,22 kilometer persegi ini berpenduduk 17.686 jiwa.

Ahmiranil Khaerat, mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, yang pernah Kuliah Kerja Profesi (KKP), Oktober-Desember 2021, mengaku suasanà alam di desa ini terbilang bagus. Tapi dahulu, belum ada kolam ikan seperti sekarang. Saat KKP, mereka pernah mengadakan Festival Anak Saleh di lokasi hutan wisata.

Berita Terkait :
Kades Jenetallasa Gowa Tata Hutan Jadi Desa Wisata

Ira Azharya, teman sekampusnya, juga merasa lokasi ini jadi daya tarik mereka kembali ke sini. Selain karena punya hubungan baik dengan staf Desa Je’netallasa.

“Beruntung kami dapat tempat yang bagus seperti ini. Ada kampung rewako, ada kolam ikan, dan kalau rapat bisa di saung,” terang Ira, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP), angkatan 2018.

Daeng Bau, salah seorang pengelola mengatakan, pengunjung di sini lumayan banyak, terutama sore hari. Mulai sore, orangtua datang bersama anak-anak untuk melihat dan memberi makan ikan-ikan.

Pada sore hingga menjelang malam, lampu-lampu mulai dinyalakan. Pendarnya tampak memantul di atas kolam. Sehingga menambah indahnya suasana saung di desa wisata Je’netallasa. (mun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *