Dari Talkshow Edukasi SGSM, Anak-anak Kita Krisis Pendidikan Karakter

“Saya selalu pesan ke siswa untuk sukses pada empat hal, yakni akademik, organisasi, ibadah, dan ketrampilan,” kunci Abdul Rahim.

Sementara Ruslan dari Dinas Pendidikan Kota Makassar, mengakui masih ada guru yang tidak mengikuti perkembangan zaman. Mereka seolah berada di zona nyaman. Sehingga, kurang meng-update IT dan ilmu pengetahuan.

Baca Juga :
Jokowi Tolak Pengunduran Diri Bupati Madina

“Tapi banyak juga guru yang mampu berkreasi dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman,” katanya.

Rusdin Tompo, menyarankan pentingnya pendidikan kritis. Anak-anak, katanya, perlu outing class bukan sekadar untuk kegiatan rekreasi tapi juga memahami lingkungan sosialnya. Lewat pendidikan terhadap masalah, mereka diperhadapkan pada kasus-kasus konkret. Di samping penanaman pada pendidikan karakter, khususnya nilai-nilai religius, sikap jujur, peduli, cinta lingkungan, dan cinta tanah air.

Sebagai pembanding, Wahyu berbagi pengalaman tentang sistem pendidikan di Polandia. Katanya, di Polandia guru jadi teman curhat muridnya.

Ada kedekatan guru dengan murid. Anak-anak di Polandia lebih banyak ke museum dan ke perpustakaan. Begitupun penerapan perlindungan anak benar-benar diterapkan. (rls/ira)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *