MAKASSARCHANNEL, NEW YORK – Duta Besar Cina untuk PBB Zhang Jun mengkritik Amerika Serikat usai serang Suriah dan Irak.
Kritik pedas itu diutarakan Zhang dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, Senin (5/2/2024) waktu setempat.
“Amerika secara serius telah melanggar secara serius kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Suriah dan Irak,” kata Zhang, dikutip Al Jazeera.
Cina Serang Amerika di PBB karena Negeri Paman Sam itu mengklaim tak menciptakan konflik di Timur Tengah atau tempat mana pun. Namun menurut Zhang, yang terjadi justru sebaliknya.
Ketegangan Baru
“Tindakan militer AS yang tidak relevan tak diragukan lagi menyebabkan ketegangan baru di kawasan dan memperluas konflik,” katanya.
Pasukan AS sebelumnya menyerukan sejumlah fasilitas yang dianggap terafiliasi dengan milisi di Suriah dan Irak.
Amerika bersumpah melakukan serangan lanjutan sebagai pembalasan setelah tiga personelnya di Yordania tewas dalam serangan milisi ukungan Iran dari Irak.
Amerika Serikat memiliki pangkalan militer di tower 22 Yordania. Menara inilah yang diserang milisi Iran.
Presiden AS Joe Biden menuding kelompok yang disokong Iran di Irak sebagai dalang serangan tersebut.
Kelompok Perlawanan Islam di Irak mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Kelompok ini menaungi sejumlah milisi termasuk Kataib Hizbullah.
Milisi Iran
Mereka menyatakan serangan tersebut merupakan respons atas pembantaian Israel terhadap rakyat di Jalur Gaza. Selang beberapa jam, Kataib Hizbullah menegaskan Iran tak terlibat dalam serangan tersebut.
Sejumlah pihak khawatir serangan Israel ke dua negara kian luas mengingat masalah di Palestina belum berakhir, bahkan mereda.
Israel melancarkan agresi dan mendeklarasikan perang melawan Hamas, 7 Oktober menyebabkan lebih dari 27.000 jiwa di Palestina meninggal.
Ultimatum Muslim Amerika
Dukungan Presiden Amerika Serikat Joe Biden terhadap agresi militer Israel ke Palestina memantik reaksi pemimpin Muslim di negara tersebut.
Kecaman sekaligus ultimatum serius dari pemimpin Muslim di negara bagian AS disebut-sebut bakal menyulitkan Biden terkait peluangnya maju di pemilihan presiden AS 2024.
Para pemimpin Muslim tersebut, Sabtu (2/12/2023) waktu setempat, berjanji akan menggalang komunitas mereka untuk menolak terpilihnya kembali Biden sebagai presiden.
Dilansir dari Al jazeera, kampanye #AbandonBiden mulai digaungkan saat warga Muslim Amerika di Minnesota menuntut Biden menyerukan gencatan senjata sejak 31 Oktober 2023.
Aksi ini menyebar hingga Michigan, Arizona, Wisconsin, Pennsylvania, dan Florida.
Press TV melansir, Partai Demokrat di Michigan telah memperingatkan Gedung Putih terkait cara Biden menangani perang di Gaza dapat menghilangkan cukup banyak dukungan dari komunitas Arab-Amerika yang
mempengaruhi hasil pemilihan presiden 2024.
Presiden dan wakil presiden Amerika Serikat dipilih oleh sekelompok pemilik suara yang sebagian besar dipilih oleh partai politik di negara bagian tersebut. (bas)