Suasana rapat di Ruangan Komisi II Gedung DPRD Takalar, Sulawesi Selatan, Kamis (14/1/2021), yang mempertemukan Direktur PDAM dengan Aliansi Mahasiswa Takalar. (Foto : M Said Welikin/ MAKASSARCHANNELCOM)
MAKASSARCHANNEL.COM – DPRD Takalar memenuhi janjinya membahas aspirasi warga melalui pertemuan antara mahasiswa yang mengatasnamakan diri Aliansi Mahasiswa Takalar (AMT) dengan Direktur Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) setempat.
Rapat yang dipimpin Ketua Komisi II DPRD Takalar, Muchtar Maluddin, Kamis (14/1/2021) itu, sebagai tindak lanjut dari tuntutan AMT terkait kisruh di tubuh PDAM Takalar. Lima dari sembilan anggota Komisi II hadir dalam pertemuan tersebut, masing-masing sekretaris komisi Abrianti, Andi Noor Zaelan, Achmad Jais, dan Syahrir Nassa. Dari Sekretariat DPRD Takalar, hadir Kabag Persidangan, Arman.
Sebelum memasuki pokok bahasan, Ketua Komisi II Takalar Muchtar Maluddin yang akrab disapa Haji Limpo mengatakan, “Anggota komisi berjumlah sembilan, namun hari ini, hanya hadir lima orang, karena ada yang sakit dan ada kesibukan lainnya.”
Usai membacakan aspirasi mahasiswa, Haji Limpo mempersilakan Direktur PDAM Takalar, Jamaluddin Nombong, yang datang didampingi sejumlah staf dan Konsultan Hukum PDAM Takalar AM Arsyad Sewang untuk berbicara.
Saat itu, terlihat staf PDAM Takalar membagikan lembaran kertas hasil fotokopi berisi jawaban tertulis PDAM Takalar terhadap tuntutan mahasiswa, beserta sample air minuman dalam kemasan ukuran sedang yang produksi PDAM Takalar.
Di kesempatan awal, Jamaluddin Nombong mengklaim keberhasilan perusahaan air minum milik Pemkab Takalar yang dipimpinnya dengan mengemukakan sejumlah alasan pendukung.
Berita Terkait :
DPRD Takalar Pertanyakan TPP ASN Yang Belum Dibayar
“Dulu, banyak daerah di Takalar hanya mendapat air bersih melalui mobil tangki, sekarang sudah tidak lagi. Seperti Paria Kau di Kecamatan Mappakasunggu dan beberapa daerah di Kecamatan Mangarabombang dan Galesong, sudah tersentuh jaringan air bersih melalui sambungan baru.”
Jamaluddin Nombong menyampaikan lima poin sebagai jawaban terhadap aspirasi kelompok aliansi mahasiswa Takalar. Di antaranya, laporan keuangan berdasarkan audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan; PDAM Takalar sakit yang tidak hanya dialami Takalar, tetapi terjadi di hampir semua PDAM yang belum memiliki peralatan laboratorium lengkap.
Tentang penggunaan dana / anggaran dan molornya penyelesaian pabrik Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK), Jamaluddin Nombong menyebut munculnya pandemi Covid-19 sebagai alasan keterlambatan penyelesaian proyek tersebut.