MAKASSARCHANNEL, JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM temukan kosmetik ilegal saat melakukan penyidikan di sejumlah klinik kecantikan.
BPOM melakukan penyidikan ke klinik kecantikan dalam rangka mengawasi dan investigasi produk yang mereka gunakan.
Hasilnya, dari 731 klinik kecantikan, BPOM menemukan lebih dari 51 ribu produk berbahaya.
“Yang kita periksa bukan hanya klinik kecantikan yang hanya melayani estetika saja,” kata Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik Badan POM RI, Mohamad Kashuri saat media briefing di Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024).
“Tetapi klinik kecantikan yang juga berperan sebagai Badan Usaha Pemilik Notifikasi (BUPN) Kosmetik,” lanjut Kashuri.
Kashuri mengatakan, “Dari 731 klinik kecantikan, sebanyak 33 persen di antaranya menjual atau menggunakan kosmetik yang tak memenuhi syarat.”
Berikut jenis kosmetik ilegal temuan BPOM RI:
1.Kosmetik mengandung bahan berbahaya
BPOM menemukan sejumlah klinik kecantikan masih menjual kosmetik mengandung bahan berbahaya karena ada penambahan seperti hidrokuinon, klindamisin, asam retinoat sampai steroid.
Bahan-bahan ini akan merusak kulit, terlebih setelah menggunakan dalam waktu lama.
“Contohnya hidrokuinon, awalnya menginclongkan, tapi lama-lama menjadi iritasi, kemerahan, dan bisa menjadi flek hitam,” ujar Kashuri.
2.Skincare beretiket biru
BPOM menciduk 2.475 produk skincare beretiket biru di klinik kecantikan dalam kunjungan itu.
Skincare beretiket biru merupakan istilah produk perawatan kulit yang mengandung bahan obat keras tanpa pengawasan dokter. Pembuatannya massal dan memberi labeli etiket biru.
3.Kosmetik tanpa izin edar
Badan Pengawas Obat dan Makanan menemukan sekira 37 ribu produk kosmetik tanpa izin edar.
Bahaya kesehatan akibat penggunaan kosmetik tanpa izin edar salah satunya tidak ada jaminan keamanan, mutu dan manfaat penggunaannya.
4.Injeksi kecantikan ilegal
BPOM menemukan 105 produk injeksi kecantikan ilegal selama proses penyidakan. Contoh temuan mulai dari injeksi vitamin C sampai injeksi botoks.
5.Kosmetik kedaluwarsa
Produk kedaluwarsa bisa berbahaya karena ada kemungkinan perubahan bahan kimia yang terurai sehingga mempengaruhi kesehatan jika digunakan.
Ada sekitar 5 ribu lebih kosmetik kedaluwarsa temuan BPOM yang dijual di klinik kecantikan. (aka)