Bedah Buku Maharku Pedang Dan Kain Kafan

MAKASSARCHANNEL.COM Founder Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) Rahman Rumaday meluncurkan buku karya ketiganya, Maharku : Pedang dan Kain Kafan, Minggu (28/11/2021).

Tampil sebagai pembedah dalam peluncuran yang berlangsung di Warkop Kopi Batas Jalan Syekh Yusuf, Makassar, itu, masing-masing; Yudhistira Sukatanya, Muhammad Amir Jaya, Rusdin Tompo, dan Susy Smita P.

Bedah buku yang dipandu Duta Baca Sulawesi Selatan 2018 – 2020 Rezky Amalia Safiin ini dihadiri pula sejumlah ibu-ibu yang aktif dalam pengajian Komunitas Anak Pelangi di Parang Tambung, Makassar.

Buku Maharku : Pedang dan Kain Kafan ini berkisah tentang mahar yang unik permintaan Heliati Eka Susilowti, perempuan yang dipersunting dan menjadi istri Bang Maman, sapaan akrab founder Komunitas Anak Pelangi itu.

Dalam pengantarnya, Rezky Amalia berkisah, mengenal Bang Maman yang ketika itu masih jomblo pada tahun 2010 dan membantunya membina Komunitas Anak Pelangi dan menjadi saksi pernikahannya dengan almarhumah, Esti, sapaan Heliati Eka Susilowati.

Berita Terkait :
Founder K-Apel Rahman Rumaday Serahkan Buku Perpustakaan Lorong Untuk Kafe Baca

“Sepanjang saya kenal beliau (almarhumah Esti), beliau membantu Kak Maman dalam membina Komunitas Anak Pelangi. Beliau sangat ramah dan suaranya itu sangat halus,” terangnya.

Kisah dalam buku ini tergolong unik, karena permintaan mahar berupa pedang dan kain kafan tidak lazim dalam sebuah pernikahan. Kendati demikian, Bang Maman berupaya memenuhi permintaan calon istrinya, kala itu. Apatah lagi, permintaan itu disertai penjelasan yang sangat detail dengan alasan yang diterima bisa nalarnya.

Bang Maman menjelaskan, buku Maharku : Pedang dan Kain Kafan ini sebenarnya merupakan buku utama yang ingin yang ditulisnya, namun justru buku ini muncul di seri ketiga dari dua karyanya meluncur beberapa waktu lalu.

Buku pertama karya Bang Maman adalah Perpustakaan Lorong Parang Tambung yang merupakan hasil penelitian yang dijadikan skripsi dan buku keduanya adalah Green Tea dan Bunga.

Dijelaskan pula masih ada lanjutan kisah dari buku Maharku : Pedang Kain dan Kafan ini. Naskahnya sementara dalam penulisan dan akan segera terbit. (ere)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *