BBGP Sulsel Terdepan Wujudkan Keinginan Mendikdasmen

MAKASSARCHANNEL, PULAU SAPUKA PANGKEP – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pangkep Dr Sabrun Jamil memuji langkah BBGP Sulsel melakukan Bimtek Peningkatan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan di pulau terluar dan tertinggal Sulawesi Selatan.

Sabrun Jamil mengatakan itu ketika membuka Bimtek peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan di Pulau Sapuka, salah satu pulau terluar dan tertinggal di kawasan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Minggu (17/11/2014).

Keinginan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) yang dimaksud Sabrun adalah, mewujudkan pendidikan berkualitas secara merata di semua tempat.

“BBGP Sulsel terdepan lakukan keinginan Mendikdasmen yang ingin pendidikan berkualitas di semua tempat,” kata Sabrun.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pangkep itu, bagi pemerintah, peningkatan kompetensi GTK adalah harga mati.

Sebagai informasi, Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sulawesi Selatan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melakukan Bimtek peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan di Pulau Sapuka, salah satu pulau terluar dan tertinggal di Sulawesi Selatan, selama tiga hari (17-19 November 2024).

Sabrun Jamil berterima kasih kepada BBGP Sulsel atas perhatiannya terhadap peningkatan kompetensi GTK, khususnya bagi mereka yang mengabdi di daerah terluar dan tertinggal.

“Apresiasi buat BBGP Sulsel yang laksanakan kegiatan. Ini sebuah kehormatan untuk sekolah di Liukang,” kata Sabrun Jamil.

Terkait Bimtek peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan di pulau terluar dan tertinggal di Sulsel itu, Sabrun mengatakan, belum semua guru bisa diundang bergabung agar tidak menggangu proses belajar di sekolah.

“Untuk itu bagi yang beruntung mengikuti Bimtek ini mohon diimbaskan kepada guru lain,” kata Sabrun.

Dijelaskan pula tentang pendidikan berkualitas untuk semuanya. Terkait ini akan ada 6 program yang dilaksanakan.

Keenam program itu adalah, penguatan pendidikan karakter, wajib belajar 13 tahun.

Program berikutnya adalah, peningkatan kualifikasi pendidikan melalui peningkatan kompetensi.

Ini dilakukan karena di Pangkep saat ini masih ada GTK yang status pendidikannya belum S1.

“Sudah ada program beasiswa untuk membantu guru melanjutkan pendidikan S1” kata Sabrun.

Yang keempat, penguatan pendidikan literasi dan numerasi.

Selanjutnya, teknologi berupa digitalisasi. Dan yang terakhir adalah ketersediaan sarana dan prasarana sekolah. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *