BBGP Sulsel Gelar Lokakarya Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 Di Bulukumba

MAKASSARCHANNEL, BULUKUMBA – Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sulawesi Selatan menyelenggarakan Lokakarya dan Orientasi Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 di SDN 2 Terang Terang Bulukumba, Sabtu (22/10/2022).

Orientasi yang berlangsung sehari itu dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bulukumba, Andi Hamrina Andi Muri. Hadir dalam acara tersebut Kepala Bagian Umum Balai Besar Guru Penggerak Sulawesi Selatan, Harisman, Penanggung Jawab Program Guru Penggerak BBGP Sulsel Ibrahim Asri, dan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Bulukumba, Sahabuddin.

Kepala Bagian Umum BBGP Sulsel, Harisman, mengatakan, tugas guru itu mulia untuk mencerdaskan anak bangsa. Namun tetap perlu melakukan kolaborasi karena semua elemen harus terlibat di dalamnya.

Seremonial ini, lanjut Harisman, hanya pelengkap saja. Apalagi, pembukaannya dilakukan secara nasional beberapa waktu lalu dan sekarang ini tindaklanjutnya.

“Yang terpilih sebagai calon guru penggerak sudah memenuhi standar. Bapak dan ibu adalah guru hebat, karena lolos berkat kemampuan masing-masing. Tidak ada intervensi karena yang seleksi adakah tim pusat yang menghubungi langsung caln guru penggerak,” kata Harisman.

Dikatakan, program guru penggerak ini sudah berlangsung setahun lalu. Yang dilakukan sekarang mengevaluasi dampaknya.

Tonton Videonya :
https://www.youtube.com/watch?v=7OkA-Qei-qE

“Sekarang sudah angkatan ketujuh yang diagendakan berakhir bulan Maret 2023. Ini rangkaian panjang. Siapkan energi untuk menuntaskan tugas ini,” kata Harisman.

Dikatakan pula, calon guru penggerak setelah lulus menjadi guru penggerak akan mendapat sertifikat sebagai pengakuan bahwa yang bersangkutan layak menjadi kepala sekolah, setelah digembleng selama sembilan bulan.

Guru penggerak, menurut Harisman, harus mampu merancang model pembelajaran yang memberi peluang kepada murid berkreasi untuk berkembang sesuai potensi diri masing-masing.

“Jangan memaksa anak pada bidang yang tidak dia gemari,” katanya.

Guru harus melahirkan ide model pembelajaran. Menempatkan anak sesuai potensinya, karena setiap anak punya bakat menonjol dan tugas guru memaksimalkan potensinya. Untuk itulah, merdeka belajar hadir.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bulukumba, Andi Hamrina Andi Muri, dalam sambutannya ketika membuat kegiatan tersebut mengatakan, kolaborasi akan sukses jika semua elemen tahu dan paham mengenai tanggung jawabnya masing-masing.

“Dinas pendidikan akan mensupport maksimal setiap program pendidikan. Mari lakukan perubahan berarti. Mulai dari satuan pendidikan masing-masing,” kata Andi Rina, sapaan akrab Andi Hamrina Andi Muri.

Dia mengingatkan kepala sekolah dan semua guru agar mengubah paradigma lama. Guru juga harus paham dan bisa menggunakan teknologi, sebab jika tidak, akan tergilas perkembangan zaman.

“Pahami dan gunakan teknologi agar tidak digilas oleh zaman. Digilas zaman jauh lebih kejam dibanding digilas buldozer,” kata Andi Rina menggambarkan pentingnya setiap guru mengikuti perkembangan teknologi.

Kepada guru penggerak, Andi Rina juga berpesan agar tidak pelit berbagi ilmu yang dimiliki agar ilmunya berkah. Kalau perlu seminasikan bersama kawan guru lainnya sehingga setiap problem bisa diselesaikan bersama melalui diskusi.

Dia menyebut, kegiatan yang dilakukan Balai Besar Guru Penggerak Sulawesi Selatan ini tersebut selaras dengan program pembangunan Bupati Bulukumba di bidang pendidikan.

“Pak Bupati ada program untuk mengassesmen guru untuk mempersiapkan mereka menjadi assessor, sehingga anak didiknya memahami minatnya,” katanya.

Dikatakan, di Bulukumba guru sudah diassesmen untuk selanjutnya mengassesmen anak didiknya agar memahami bakat dan minat mereka. (bas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *