MAKASSARCHANNEL, SINJAI – Program peningkatan kualitas rumah layak huni melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Sinjai berlanjut.
Tahun 2023, sebanyak 416 unit rumah telah ditingkatkan statusnya dari rumah tidak layak huni menjadi layak huni dan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya di Sinjai Berlanjut
Pemerintah Kabupaten Sinjai sudah memprogramkan peningkatan kualitas rumah layak huni itu melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang bergulir tiap tahun.
Kabid Perumahan Rakyat Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan Sinjai Anshar Arsjad, mengatakan, alokasi tersebut berasal dari beberapa sumber anggaran.
Di antaranya 311 unit rumah anggarannya bersumber dari APBN, APBD Dana Alokasi Umum (DAU) sebanyak 79 unit.
Ada juga dana insentif fiskal penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem sebanyak 19 unit dan sisa DAK tahun 2022 sebanyak 7 unit.
Lima Tahun Berjalan
“Dengan tambahan ini, jumlah rumah yang sudah ditingkatan kualitasnya selama 5 tahun sebanyak 1.744 unit,” kata Anshar Arsjad, Rabu (1/3/2024).
Meski demikian, lanjut Arsjad, berdasarkan pendataan di seluruh kecamatan, masih ada sekitar 8 ribu unit rumah kategori tidak layak huni.
Tahun 2024, Pemkab Sinjai melanjutkan program ini, tetapi jumlah rumah yang akan dibedah belum dipastikan karena masih berkordinasi dengan Pemerintah Pusat.
“Masih ada sekitar delapan ribu rumah tidak layak huni yang tersebar di sembilan kecamatan,” katanya.
Koordinasi Pemerintah Pusat
Itu sementara koordinasikan dengan pemerintah pusat. Harapannya, tahun 2024 mendapatkan kembali alokasi untuk program ini.
Tentang kriteria sasaran bantuan ini adalah warga pra sejahtera yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Dinas Sosial.
Tanah yang mereka kuasai secara fisik memiliki legalitas (sertifikat), belum memiliki rumah.
Atau memiliki dan menempati rumah satu-satunya dengan kondisi tidak layak huni dan belum pernah memperoleh bantuan bedah rumah sebelumnya. (ran)