MAKASSARCHANNEL, JAKARTA – Bakal calon presiden Anies Baswedan mengatakan, surat yang ditulis tangan berisi kalimat meminta Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pasangan di Pilpres 2024, bukan untuk dipertontonkan.
Anies menjelaskan alasan surat itu dibuat. Ia mengatakan, Jumat (25/8/2023), utusannya di Tim 8 mendatanginya dan membicarakan rencana Demokrat menarik utusan di tim tersebut.
“Hari Jumat, utusan saya di Tim 8 datang dan menyampaikan bahwa ‘Pak Anies ini utusan dari Demokrat mungkin akan ditarik. Kenapa? Karena tugas yang diembankan kepada mereka tidak terlaksana’,” kata Anies dalam acara Mata Najwa yang ditayangkan, Senin (4/9/2023) malam.
Kemudian bertanya, langkah apa yang bisa dilakukan. Saat itu, utusan Demokrat di Tim 8 disebut ingin ada pernyataan langsung dari Anies yang menyatakan bahwa AHY adalah opsi yang tersedia sebagai bakal cawapres.
Anies mengatakan, nama AHY memang pernah disampaikan kepada tiga partai sejak Juni lalu.
Baca Juga :
Digoda Jadi Cawapres Ganjar, Ini Reaksi AHY
“Mereka meminta bahwa benar Anies menyampaikan pilihan yang ada adalah AHY dan itu sudah saya katakan kepada NasDem sejak Juni, kepada PKS sejak Juni, kepada Demokrat juga. Tapi mereka bilang tidak mungkin mendatangkan saya. Jadi, mereka minta ada sesuatu yang tertulis, yang bisa ditunjukkan,” katanya.
Karena itulah Dia, memutuskan untuk menulis di sebuah kertas. Menurutnya, tulisan itu dilakukan spontan dan tidak disiapkan.
“Jadi saya tulis, kalau itu dipersiapkan, pasti kita disiapkan diketik yang rapi, sebagai surat resmi. Udah saya tulis ini, sekadar ini diberikan kepada utusan Demokrat, dan janjinya ini untuk mengatakan bahwa ini benar loh kata Pak Anies, caranya dengan tulisan,” kata dia.