MAKASSARCHANNEL, SOMBA OPU GOWA – Kelompok massa mengatasnamakan diri Aliansi Mahasiswa minta Bupati Gowa copot Kadis Pertanian dan Hortikulturaa Gowa.
Unjuk rasa Aliansi Mahasiswa dan Pemuda itu berlangsung di Kantor Dinas Pertanian dan Hortikultura Jl Tumanurung, Gowa, Kamis (24/4/2025).
Peserta aksi sempat bersitegang dengan petugas kepolisian saat mereka hendak masuk ke dalam kantor tersebut.
Kericuhan pecah saat aliansi mahasiwa itu membakar ban di halaman kantor dinas tersebut.
Penyelewengan Jabatan
Jenderal lapangan aliansi mahasiswa dan pemuda Kabupaten Gowa, Muhammad Fajrin, menuding Kepala Dinas melakukan penyelewengan jabatan.
Menurut Fajrin, Kadis sengaja memberi izin kepada oknum yang melanggar ketentuan seperti tertera dalam pasal 41 tahun 2009 tentang perlindungan lahan Pertanian pangan berkelanjutan (LP2B).
“Kami meminta Pemkab Gowa agar mencopot Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gowa,” kata Fajrin.
Lahan Produktif
Menurut Fajrin, banyak lahan produktif atau persawahan yang berubah fungsi menjadi perumahan.
“Landasan buktinya di wilayah Barombong dan wilayah lainnya di mana di situ telah dibangun perumahan diatas lahan LP2B,” ucap Fajrin.
Hal tersebut kata Fajrin, telah dilarang dalam undang-undang nomor 41 tahun 2009.
“Langkah kita akan mengawal secara nyata dan besar-besaran. Kita desak agar kepala dinas pertanian dicopot. Kita akan aksi kembali besar besaran,” jelas Fajrin.
Kadis Tak Di Tempat
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Gowa, Lia, mengaku Kadis sementara mengikuti pertemuan di Makassar.
“LP2B sementara bergulir. Baru-baru ini kepala dinas dan sebagian telah ke Jakarta. Nah kita tunggu keputusannya. Insya Allah akan ada jalan keluarnya,” kata Lia.
Terkait lahan produktif yang dijadikan perumahan, Lia mengatakan, mereka senantiasa mengimbau agar lahan produktif tidak berubah menjadi perumahan.
“Kami di sini hanya menghimbau awal-awalnya sebisa mungkin lahan-lahan yang produktif itu tidak dijadikan perumahan,” kata Lia.
Dia menambahkan, “Bersabar menunggu kepala dinas dan hasil pertemuan di Jakarta karena termasuk Sekda Gowa yang ke Jakarta.”
Gesekan Itu Lumrah
Sementara itu, Kasat Sabara Polres Gowa, AKP Aslam mengaku soal gesekan saat demontrasi sebagai hal lumrah.
“Soal gesekan itu lumrah dalam aspirasi. Aspirasi yang berdemonstrasi itu sudah bahagian daripada demokrasi, namun kami tetap mengawal baik. Kami tetap mengayomi,” kata Aslam.
Meski sempat ricuh, kata dia, pihaknya telah mengimbau agar pengunjuk rasa tidak melakukan tindakan anarkis.
Dia menyebutkan, “30 personel kita siapkan untuk pengamanan demo ini.” ***













