Tribute To Prof Dr Sudirman

BERITA wafatnya mantan Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas, Prof Dr Sudirman, memunculkan duka mendalam bagi segenap orang yang pernah berinterksi dengan almahum.

“Pagi-pagi, saya dikejutkan oleh sebuah pesan berisi kabar duka. Telah meninggal dunia Prof Sudirman, pada hari Kamis, 13 Agustus 2020, pukul 22.45 Wita,” tulis salah seorang mantan mahasiswa Prof Sudirman melalui akun facebooknya.

Sejak awal Juli, mantan Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas ini, memang dirawat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Dia mengatakan, berita itu membuat memorinya kembali ke masa lalu mengenang interaksinya dengan Dosen yang bukan sekadar “dosen” itu. Bahkan sebelum akrab di kampus dulu, juga sama-sama aktif di pengurusan masjid.

Beliau sempat menjadi Ketua Pengurus Masjid cukup lama, menggantikan Almarhum Abba, waktu itu, kata mahasiswa Prof Sudirman di FB-nya mengenang dosennya

Pokoknya, banyak kesan baik dan ramah dari beliau di berbagai aktivitas, tidak hanya di kampus, tetapi juga di lingkungan kami berinteraksi.

Beliau bukan lagi saya anggap sebagai Dosen saja tapi juga sebagai orang tua. Sosoknya cukup dekat. Bahkan, dengan istri dan anak-anak beliau.

Mendengar sebulan lamanya beliau dirawat di rumah sakit sebelum meninggal, saya jadi terkenang juga dengan almarhum Abba Arsyuddin Salam. Seperti ada banyak kesamaan beliau dengan Abba.

Prof Akbar, salah satu kolega Prof Sudirman, melalui FB juga menyebut almarhum sebagai sosok sederhana, namun dengan keinginan kuat untuk selalu maju.

Pribadi almarhum sangat tenang dengan sense of humor yang tinggi dan sangat religius. Sehingga kita bisa cepat akrab dengan sosok seperti beliau.

Namun tidak jarang juga, almarhum tanpa sengaja ‘mempertontonkan’ sikap yang ‘agak rendah diri’. Tapi terlepas dari semua itu, beliau adalah sosok yang mudah membuat kita akrab dengannya.

Saya memiliki cukup banyak momen akrab dengan almarhum, semasa hidupnya. Secara umum, Prof Sudirman adalah pribadi yang baik, walau tentunya jauh dari kesempurnaan sebagaimana kita-kita ini, manusia biasa.

Di bagian akhir catatannya tentang Prof Sudirman, Prof Akbar menuliskan, “Mohon dimaafkan dan diikhlaskan semua khilaf dan kesalahan almarhum. Selamat jalan kawan, in sha Allah, Surga Allah SWT menjadi tempatmu. Aamiin.

Semoga kebaikan dan keramahannya Allah memberikan rahmat. Beliau orang baik. Allahummagfirlahu warhamhu wa afihi wa’fuanhu. (Disarikan Prof Dr Imran Umar, Ketua Pa’rappunganna To Konjoa).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *