MAKASSARCHANNEL.COM – Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani mengunjungi rumah santri Orang Tanpa Gejala (OTG) yang positif corona di Desa Banyu Urip dan Desa Sidomukti, Kecamatan Bone-Bone, untuk melihat langsung kondisi santri pondok Pesantren Al Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur itu.
Saat berkunjung, Kamis (30/4/2020), Bupati Indah Putri Indriani didampingi Kepala Dinas Kesehatan Andi Muh Nasrum, Kadis Sosial Besse Andi Pabeangi, dan Kepala Pelaksana BPBD Muslim Muchtar.
Kepada santri tesebut, Bupati Indah memberi semangat dan memastikan mereka bersama orangtua serta saudaranya akan menjalani karantina mandiri selama dua minggu ke depan di bawah pengawasan tim medis, ungkap Kabag Humas Protokol Lutra, Abdul Hamid, melalui WhatsApp, Jumat (1/5/2020).
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Indah mengedukasi warga bahwa virus corona yang kian menyebar membuat masyarakat ketakutan. Akibatnya, ada warga yang bertindak tidak sepatutnya. Misalnya, melarang Orang Dalam Pantauan (ODP), Pasien Dalam Perawatan (PDP), atau bahkan suspect virus corona tinggal di lingkungan, hingga mengusirnya.
Indah menegaskan, virus ini bukanlah aib, jadi jangan kucilkan yang terpapar. Apalagi menolak mereka di lingkungan tempat tinggalnya. Masyarakat harus membangun solidaritas sosial ditengah pandemi ini.
Berita Terkait :
Usai Dikarantina 14 Hari, 17 Mahasiswa Asal Seko Lutra Bebas Covid-19
“Solidaritas sosial warga sangat kita butuhkan bahwa Corona ini buksn aib. Hilangkan stigma itu. Hilang pula stigma bahwa santri yang membawa virus dari Magetan. Mari beri semangat keluarga mereka yang butuh belas kasihan. Bayangkan, itu kalau keluarga kita yang demikian,” kata Indah, sapaan akrab Bupati pertama perempuan di Sulsel itu.
Mantan Dosen UI ini menjelaskan juga, jika kondisi ini didasari ketakutan yang berlebihan yang diperparah stigma negatif masyarakat terhadap virus corona, membuat beberapa penolakan atau bahkan bullying kepada pasien yang terkena virus corona.