MAKASSARCHANNEL.COM – Mantan Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan kronologis dikuasainya saham Freeport Indonesia sebesar 51 persen. Pria yang kini menjadi Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ini menyatakan paket deal saham itu tak sepenuhnya menguntungkan Indonesia.
Bermula, 7 Oktober 2015, saat itu, Sudirman yang masih menjabat sebagai Menteri ESDM dipanggil mendadak oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Negara. Ketika sampai di Istana, dia diberi tahu oleh asisten Presiden bahwa tidak ada pertemuan, namun tetap diperintahkan menghadap Presiden.
Singkat cerita, sesampainya di ruangan kerja Jokowi, dia melihat ada James atau Jim Moffet, yang kala itu menjabat sebagai Executive Chairman Freeport McMoRan, sedang mengadakan pertemuan dengan Jokowi. Di sana Sudirman diperintahkan oleh Jokowi untuk membuat draft mengenai kesepakatan pembelian saham.
Baca Juga :
ICW ke BPK Laporkan 1.466 PNS Koruptor Belum Dipecat
“Dan tidak panjang lebar, Presiden hanya katakan ‘tolong siapkan surat seperti yang dibutuhkan. Kira-kira kita ini ingin menjaga keberlangsungan investasi lah’. Nanti dibicarakan setelah pertemuan ini, ‘baik pak Presiden’. Maka keluarlah saya bersama Pak Jim Moffet ke suatu tempat,” ujar Sudirman di acara bedah buku bertajuk ‘Satu Dekade Nasionalisme Pertambangan’ di Jalan Adityawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/2/2019).