Kampanye OCDay Corong Pengarusutamaan SRA/MRA di Indonesia

Salah satu kegiatan OCDay di Sulsel. (Foto : Ist)

MAKASSARCHANNEL.COM – Diperkirakan tahun ini, lebih dari 4 juta anak bergembira melaksanakan Sehari Belajar di Luar Kelas atau OCDay(Outdoor Classroom Day) pada satuan pendidikan di seluruh Indonesia.

Tahun lalu, lebih dari 120 negara melakukan hari belajar di luar kelas, di antaranya Inggris, Australia, India, Colombia, Saudi Arabia, dan Amerika Serikat. Saat itu, tercatat sebanyak 3.464.843 anak-anak di 27.819 sekolah di seluruh dunia terlibat dalam OCDay.

Per 1 November 2018, sebanyak 927.395 partisipan anak-anak di seluruh Indonesia yang mewakili 5.566 sekolah/ madrasah di Indonesia merayakan kegembiraan belajar di luar kelas.

Ketua Sigap KERLIP Indonesia, Nurlinda Taco, dalam rilisnya melaporkan, tahun ini, 7 November 2019 ada 16.580 sekolah/ madrasah/ PAUD telah mendaftarkan 4.347.113 anak gembira merayakan sehari belajar di luar kelas menuju Madrasah Ramah Anak / Sekolah Ramah Anak.

Mereka melaksanakan beragam pembiasaan dengan lagu dan gerak bersama guru, orangtua/ wali, lembaga masyarakat, dan pemerintah daerah. Aktivitas itu dimulai pukul 06.00 hingga siang hari.

Baca Juga :
Dr Wahyuddin Tantang Mahasiswa UNM

Kegiatan yang dilaksanakan mungkin bukan hal baru, tetapi dilakukan secara masif dan melembaga yang merupakan sebuah upaya baru yang dilaksanakan oleh KPPPA, Kemendikbud, dan Kemendagri yang disuppor oleh Perkumpulan Keluarga Pendidikan, SIGAP KERLIP, Sandi KERLIP Institut.

Pertama, penyambutan siswa oleh kepala sekolah dan guru dengan Senyum, Salam, dan Sapa (3S) merupakan upaya penanaman karakter moral kepada anak didik sejak dini.”

Kedua, menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ketiga, cuci tangan bersama sebelum dan sesudah makan dengan pola PHBS. Keempat, berdoa sebelum dan sesudah makan. Kelima, sarapan sehat dari bekal makanan yang disiapkan oleh orangtua masing-masing dengan takaran gizi seimbang. Sehingga membawa keseruan karena guru, kepala sekolah, sampai bupati ikut makan bersama. Kegiatan ini jika dijadikan rutinitas akan menjadi media penguat ikatan emosional antara komunitas sekolah dan pihak luar sekolah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *