MAKASSARCHANNEL, MAROS – Memperingati Hari Mangrove Sedunia, Balai Riset Perikanan Budiaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP) Maros melakukan sekolah lapang di Instalasi Tambak Silfovishery Desa Maranak, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros.
Kegiatan yang berlangsung, Rabu (26/07/2023) itu atas kerja sama dengan Balai Riset Pemuliaan Sumberdaya Ikan (BRPSDI) Jatiluhur. Pesertanya, siswa sekolah dasar, pesantren, dan mahasiswa Universitas Borneo yang sedang melaksanakan magang serta masyarakat pembudidaya dengan menanam bibit bakau kurang lebih 1.000 bibit jenis bakau.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala BRPBAPPP Dr A Indra Jaya Asaad, Kepala BRPSDI Jatiluhur, Ir Iswari Ratna Astuti, Peneliti Badan Riset Inovasi Nasional Dr Mudian Paena, masing-masing sebagai naras umber.
Kepala BRPSDI Jatiluhur dalam kata sambutannya merespons positif dan berterima kasih kepada BRPBAPPP Maros yang telah melaksanakan peringatan hari Mangrove Sedunia dengan mengikutsertakan BRPSDI berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Dia mengatakan, tumbuhan mangrove punya peran yang sangat penting sehingga dikhususkan ada hari manggorove sedunia, diantaranya manggrove sebagai pelindung garis pantai, penyeimbang ekosistem, dan sebagai habitat beberapa mahluk hidup.
“Saya berharap kegiatan ini terus dilanjutkan karena perannya yang sangat penting,” katanya.
Sementara Kepala BRPBAPPP Maros A Indra Jaya Asaad mengatakan bahwa kegiatan seperti ini tidak berakhir hanya sampai di sini, akan terus berlanjut dan kami menyediakan lahan untuk pembibitan dan penanam mangrove.
Dr Mudian Paena sebagai narasumber dengan tema Konservasi Bakau untuk peningkatan produktivitas tambak memberikan motivasi kepada peserta sekolah lapang bahwa, menanam 1 pohon bakau ketika tumbuh dan ada ikan yang hidup disekitar itu, lalu dipanen oleh orang maka pahalanya luar biasa.
“Olehnya itu penanam mangrove tidak hanya dimaknai sebagai suatu kegiatan pelestarian alam semata, tetapi perlu diyakini bahwa kegiatan bernilai ibadah, katanya. (nal)