PKS Sulsel Siap Hadapi Sistem Pemilu Terbuka Atau Tertutup

MAKASSARCHANNEL, MAKASSAR – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Sulsel Amri Arsyid memastikan, partainya siap mengikuti Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, apapun sistem yang digunakan.

Penegasan itu disampaikan Amri Arsyid menanggapi wacana Pemilu 2024 sistem proporsional tertutup atau proporsional terbuka. PKS Sulsel telah menyiapkan strategi terhadap kedua sistem tersebut.

“Kita siap menyesuaikan dengan sistem tertutup atau terbuka,” tegas Amri Arsyid saat, Minggu (28/5/2023) malam.

Bakal calon Anggota DPR RI Dapil Sulsel 3 ini menilai, partai punya strategi
dalam menghadapi dua sistem proporsional tersebut. Sehingga, menghadapi Pemilu 2024, parpol tidak lagi gagap dalam menghadapi kondisi apapun.

“Kalau kita punya sistem yang mengedepankan pendidikan politik yang baik, maka saya yakin masyarakat akan semuanya menerima,” katanya.

Amri Arsyid mengatakan, yang penting adalah, bagaimana supaya parpol bisa menyiapkan strategi menghadapi Pemilu 2024.Kendati demikian, Amri Arsyid menyebutkan bahwa jika sistem pemilu coblos partai yang digunakan maka otomatis mesin partai yang bekerja.

“Kalau sistem tertutup full otomatis mesin partai yang bekerja, bukan lagi calon legislatif,” tegasnya dikutip dari laman tribun-timur.com.

Sebagaimana diketahui, perbincangan sistem pemilu ini mengapung lagi setelah Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana menyebutkan bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) akan putuskan proses Pemilu 2024 menggunakan proporsional tertutup.

“Saya mendapatkan informasi penting. MK akan memutuskan pemilu legislatif kembali ke sistem proporsional tertutup, kembali memilih tanda gambar partai saja,” tulis Denny dalam akun Instagram pribadinya @dennyindrayana99.

Denny mengaku, putusan itu diambil setelah adanya dissenting opinion atau perbedaan pendapat dalam menjatuhkan putusan antara hakim MK. Dimana jumlah perbandingannya yakni 6 hakim berbanding tiga hakim.

Hanya saja, Denny tidak membeberkan identitas sosok tersebut. Yang penting adalah, informasi yang diterima dia berasal dari orang yang kredibilitasnya sangat dipercaya.

“Siapa sumbernya? Orang yang sangat saya percaya kredibilitasnya, yang pasti bukan Hakim Konstitusi,” ucap Denny. (din)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *