MAKASSARCHANNEL.COM – Polda Sulawesi Selatan menjebloskan Ketua Asprov PSSI Sulsel, Erwin Hatta ke dalam penjara, dalam kasus dugaan korupsi Rumah Sakit Batua Makassar.
Erwin Hatta ditahan bersama 12 tersangka korupsi Rumah Sakit Batua lainnya, Kamis (30/12/2021). Proyak yang mangkrak itu sejak tahun 2018, diperkirakan merugikan negara sebesar Rp22 miliar.
Terkait kasus yang melilit Ketua Asprov Sulsel tersebut, mantan peman PSM Makassar, Assegaf Razak, mengaku sedih dan prihatin karena akan berdampak pada kondisi sepak bola di Sulsel.
Apalagi, prestasi sepak bola Sulsel sekarang saja sudah merosot. Itu terlihat pada capaian cabang olaharaga ini pada pegelaran PON XX di Papua, belum lama ini.
Tim sepak bola dan futsal Sulawesi Selatan dipaksa pulang sebelum pegelaran PON dibuka. Mereka gugur di penyisihan grup karena tak sanggup bersaing dengan tim dari daerah lain.
Padahal dulu, sepak bola Sulsel sangat diperhitungkan dan dibanggakan. Nyaris semua calon lawan was-was jika harus bertemu dengan Tim Juku Eja di pertandingan awal.
Itu karena Sulsel sudah lama menjadi gudang pemain pesepakbola dan banyak memberikan kontribusi ke Timnas Indonesia.
Berita Terkait :
Polda Sulsel Tahan 13 Tersangka Kasus RS Batua Makassar, Ini Namanya
“Era sekarang sangat merosot sepak bola kita,” katanya, Selasa (4/1/2022).
Assegaf mengaku tak tahu pasti, apakah pemimpin di induk sepak bola Sulsel mengerti sepak bola atau tidak. Namun, pastinya Ketua Asprov PSSI Sulsel itu harusnya berpikir memajukan sepak bola.
Bisa berprestasi di sepak bola. Melahirkan pemain yang bisa masuk ke Timnas Indonesia. Tetapi, justru pimpinannya sekarang terjerat kasus hukum. Ini harus menjadi batu loncatan mencari solusi terbaik.
Mantan pelatih PSM ini juga sedih melihat orang yang pimpin Asprov PSSI Sulsel ada dari latar belakang politik, background sepak bolanya tak ada. Seolah-olah hanya kekuasaan saja. Ini sungguh memprihatinkan.
“Dia harus legowo. Carilah orang yang mengerti sepak bola, sehingga sepak bola kita bisa diperhitungkan lagi,” katanya. (mun)