BERITA TERKINIEDUKASI

239 Guru Ngumpul Di Makassar Ikut Pelatihan BCKS

×

239 Guru Ngumpul Di Makassar Ikut Pelatihan BCKS

Sebarkan artikel ini
Sebanyak 239 guru ngumpul di Makassar ikut pelatihan BCKS (Bakal Calon Kepala Sekolah), Minggu (31/8/2025).

MAKASSARCHANNEL, MAKASSAR – Sebanyak 239 guru ngumpul di Makassar ikut pelatihan BCKS (Bakal Calon Kepala Sekolah), Minggu (31/8/2025).

Direktur Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan (KSPSTK) Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTKPG) Kemendikdasmen, Dr Iwan Junaidi MPd, membuka pelatihan yang berlangsung di Karebosi Primier Hotel Makassar.

Hadir dalam pembukaan tersebut antara lain; Pimpinan BBGTK Sulsel Dr Arman Agung MPd, Kepala Bagian Umum BBGTK Sulsel Drs Harisman.

Hadir pula Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan, Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel, dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Achi Soleman.

117.594 Jabatan Kepsek Kosong

Dalam paparannya sebelum membuka kegiatan, Iwan Junaidi Mpd antara lain menyampaikan bahwa saat ini ada 117.594 jabatan sekolah yang kosong.

Untuk mengisi kekosongan tersebut menurut Iwan Junaidi, perlu peraturan baru. Dan itu merupakan salah pekerjaan yang harus dia selesaikan sejak mendapat amanah menjadi direktur.

Saat itu, lanjut Direktur KSPSTK itu, belum ada anggaran khusus untuk pelatihan calon kepala sekolah, tetapi sekarang sudah ada.

“Sekarang ada anggaran untuk pelatihan 5000 calon kepala sekolah,” kata Iwan Junaidi.

Motivasi Guru

Dia memotivasi guru dalam beraktivitas karena pekerjaan sebagai guru tidak pernah berakhir. Berbeda dengan kepala sekolah yang terikat jangka waktu pengabdian.

Hanya saja, yang tidak melalui pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) maksimal menjabat satu periode.

Iwan Junaidi mengingatkan juga bahwa program Kementerian berisiko tinggi, khususnya terkait revitalisasi sehingga sebaiknya tidak boleh ada plt (pelaksana tugas) kepala sekolah lagi.

Dia juga mengingatkan masih butuh 24.000 pengawas sekolah yang belum bisa terpenuhi.

Padahal, kehadiran pengawas sekolah sangat penting karena kadis dan sekdis tidak mungkin menjangkau semua sekolah.

“November, semua kepala sekolah sudah diisi oleh 5000 guru yang ikut pelatihan,” kata Dr Iwan Junaidi optimistis.

Pemetaan Oleh Dinas Pendidikan

Untuk mengisi jabatan kepala sekolah, menurut Iwan Junaidi, berawal dari pemetaan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan kabupaten atau kota.

Ibarat pemain sepakbola yang hebat, tetap saja butuh pelatih. Guru yang hebat pun tetap butuh kepala sekolah.

Karena itu pula sehingga Direktur Direktur KSPSTK Kemendikdasmen itu mengingatkan agar kepala sekolah memiliki kesigapan.

“Kepala sekolah harus memiliki kesigapan, karena itu di akhir sesi pelatihan ini harus buat paper program,” kata Iwan Junaidi.

Satu Orang Mundur

Sebelumnya, Kepala Bagian Umum BBGTK Sulsel Drs Harisman menyampaikan, dari target 240, sebanyak 239 guru mengikuti pelatihan. Satu mengundurkan diri.

Dia mengatakan, sekolah tidak sekadar tempat belajar, sehingga kepala sekolah sangat berpengaruh dalam memimpin pembelajaran yang berorientasi peningkatan kemampuan peserta didik.

Kepala sekolah memiliki peran strategis sebagai agen perubahan dalam memimpin pembelajaran.

Pelatihan yang akan berlangsung sepuruh hari itu dilakukan agar peserta memiliki kompetensi kompetensi kepribadian menerapkan pola pikir yang bertumbuh. Memiliki kompetensi sosial dan kompetensi profesional. ***

Tinggalkan Balasan